Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad wa aalihi washohbihi wassalim

Marhaba Ya Syahro Romadhon Marhaban Ya syahro Syiam.

Minggu, 31 Juli 2011

Keutamaan Sholat Tarawih

Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib ra bahwasanya berkata ia : Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan, maka beliaw bersabda :

MALAM

KEUTAMAAN

PERTAMA

SEORANG MUKMIN AKAN DIKELUARKAN DARI DOSANYA SEPERTI IA DILAHIRKAN DARI PERUT IBUNYA

KEDUA

DIAMPUNKAN BAGINYA DAN BAGI KEDUA IBU BAPAKNYA JIKA KEDUNYA ITU BERIMAN

KETIGA

BERSERULAH SEORANG MALAIKAT DARI BAWAH ; ARASY:MULAILAH OLEHMU DENGAN BERAMAL, ALLAH SWT TELAH MENGAMPUNKAN APA-APA YANG TERDAHULU DARIPADA DOSAMU

KEEMPAT

BAGINYA DARIPADA PAHALA SEPERTI MEMBACA TAURAT, INJIL, DAN FURQAAN.

KELIMA

ALLAH BERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA ORANG YANG BERSEMBAHYANG DI MASJIDIL HARAM, MASJID MADINAH, DAN MASJIDIL AQSHA.

KEENAM

ALLAH BERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG YANG THAWAF PADA ALBAITUL MA’MUR DAN MEMOHONKAN AMPUNNAN BAGINYA OLEH SEGALA BATU DAN LUMPUR.

KETUJUH

MAKA SEOLAH-OLAH DIA MENGALAMI ZAMAN NABI MUSA AS DAN MENOLONGNYA DALAM MELAWAN FIR’AUN DAN HAAMAAN.

KEDELAPAN

ALLAH BERIKAN KEPADANYA AKAN APA-APA YANG DIBERIKAN KEPADA NABIYALLAH IBRAHIM AS.

KESEMBILAN

MAKA SEOLAH-OLAH IA MENYEMBAH ALLAH SWT SEPERTI IBADATNYA NABI SAW.

KESEPULUH

ALLAH BERIKAN REZEKI KEPADANYA AKAN KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.

KESEBELAS

KELUAR IA DARI DUNIA SEPERTI HARI LAHIR IA DILAHIRKAN OLEH IBUNYA.

KEDUABELAS

DATANG IA PADA HARI KIAMAT PADA WAJAH LAKSANA BULAN DI MALAM EMPAT BELAS.

KETIGA BELAS

DATANG IA DI HARI KIAMAT DENGAN KEADAAN AMAN DARIPADA TIAP KEJAHATAN.

KEEMPATBELAS

DATANGLAH PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN BAHWA DIA TELAH MELAKUKAN SALAT TARAWIH.

KELIMABELAS

PARA MALAIKAT DAN PARA PEMIKUL-PEMIKUL ‘ARASY DAN KURSI MEMINTAKAN AMPUN UNTUKNYA.

KEENAM BELAS

DITULISKAN ALLAH BAGINYA KEBEBASAN SELAMAT DARI NERAKA DAN KEBEBASAN UNTUK MASUK KE DALAM SURGA.

KETUJUH BELAS

DIBERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA NABI-NABI.

KEDELAPANBELAS

BERSERULAH SEORANG MALAIKAT:WAHAI HAMBA ALLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH RIDHO KEPADAMU DAN KEDUA IBU-BAPAKMU.

KESEMBILANBELAS

DIANGKATKAN ALLAH DERAJATNYA PADA SURGA FIRDAUS.

KEDUAPULUH

DIBERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SALEH.

KEDUAPULUH SATU

ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH RUMAH DARIPADA NUR DIDALAM SURGA.

KEDUAPULUH DUA

DATANG IA PADA HARI KIAMAT DALAM KEADAAN AMAN DALAM DUKA CITA.

KEDUAPULUHTIGA

ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH KOTA DIDALAM SURGA

KEDUAPULUH EMPAT

ADA BAGINYA 24 MACAM DOA YANG MUSTAJAB.

KEDUAPULUH LIMA

ALLAH ANGKATKAN DARIPADA ADZAB KUBUR.

KEDUAPULUH ENAM

ALLAH SWT ANGKATKAN BAGINYA PAHALA 24 TAHUN/

KEDUAPULUH TUJUH

IA AKAN DIMUDAHKAN MELALUI JEMBATAN SHIROTAL MUSTAQIM SECEPAT KILAT MENYAMBAR.

KEDUAPULUH DELAPAN

ALLAH ANGKATKAN BAGINYA SERIBU DERAJAT DIDALAM SURGA.

KEDUAPULUH SEMBILAN

ALLAH BERIKAN PAHALA SERIBU HAJI YANG DITERIMA.

KETIGAPULUH

ALLAH SWT BERFIRMAN:WAHAI HAMBAKU,MAKANLAH OLEHMU DARIPADA BUAH-BUAHAN SURGA DAN MANDILAH DARI AIR SALSABIL DAN MINUMLAH DARI AIR ALKAUTSAR.AKU TUHANMU DAN ENGKAU ADALAH HAMBAKU.

Senin, 16 Mei 2011

Tuntunan Shalat Jama'ah

Nara Sumber : Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf
Pokok Bahasan : TASAWUF
Judul : Tuntunan Shalat Jama’ah


Asssalamu’alaikum Wr. Wb.

Pada shalat jama’ah hendaknya ma’mum menunggu imam selesai mengucapkan takbiratul ikhrom dengan sempurna sampai imam selesai mengucapkan “Allahu Akbar”, baru kemudian ma’mum mengikuti imam mengucapkan takbiratul ikhrom dengan diiringi niat di dalam hati.

Mendahului atau membarengi imam dalam hal takbiratul ikhrom, maka shalatnya dianggap tidak sah. Bila jama’ah berbarengan dengan imam dalam segala gerakan shalat kecuali takbiratul ikhrom, maka apa yang dilakukan ma’mum tersebut makruh saja, akan tetapi apabila perbuatan tersebut tidak melebihi 2 (dua) rukun fi’li (rukun gerakan). Dan perbuatan tersebut dapat meluputkan dari fadhilah berjama’ah untuk rukun fi’li yang membarengi atau mendahului gerakan imam tersebut.

Dalam shalat berjama’ah ma’mum tidak boleh tertinggal dengan imam sebanyak 3 (tiga) rukun fi’li, hal tersebut dapat mengakibatkan batalnya shalat. Demikianpula halnya apabila jama’ah mendahului imam melebihi 2 (dua) rukun fi’li, hal tersebut dapat membatalkan shalat pula.

Dan seharusnya kamu menjadikan seluruh kerjaan-kerjaan shalat kamu dikerjakan setelah imam. Orang yang menurunkan atau mengangkat kepala atau anggota tubuhnya mendahului imam, maka sesungguhnya “bun-bunannya” atau kepalanya berada dalam “genggaman” setan.

Hendaklah kamu bergegas atau bersegera untuk berusaha mendapatkan “sof” atau barisan yang pertama, akan tetapi tanpa mengganggu orang lain.
Baginda Nabi pernah bersabda: “ Selalu senantiasa suatu kaum selalu tidak berusaha untuk mendapatkan sof/barisan yang pertama, sehingga Allah akan menunda Rahmat dan KaruniaNya kepada kaum tersebut.”

Allah memberikan Rahmat kepada hamba-hambanya yang shalat di sof yang awal atau pertama. Nabi selalu memohon 3 (tiga) kali ampunan untuk jama’ah yang berada di sof yang pertama, dan hanya meminta 1 (satu) kali ampunan untuk jama’ah shalat yang berada di sof yang kedua.

Hendaknya kamu merapatkan dan meluruskan barisan dalam shalat berjama’ah. Sebagaimana sangat dianjurkan atau diutamakan bagi imam untuk menganjurkan jama’ah untuk merapatkan atau meluruskan barisan dalam shalat berjama’ah. Dalam memimpin shalat berjama’ah Nabi sangat mengharapkan agar jama’ah merapatkan dan meluruskan barisan dalam shalat dan Nabi sendiri yang menanganinya langsung. Dan Nabi berkata: “Jika kamu tidak merapikan dan meluruskan barisan kamu dalam shalat, maka Allah akan memisahkan atau menceraikan hati-hati kalian.”

Keutamaan merapikan dan merapatkan barisan juga berlaku dalam hal menuntut ilmu. Allah memberikan pahala yang besar kepada orang yang berada pada barisan depan dan yang terdekat dengan guru. Sangat dianjurkan pada saat kita mengaji berada dihadapan guru, sehingga antara guru dengan murid berada dalam posisi yang rapat.

Nabi bersabda: “Demi Allah yang nyawaku berada dalam genggamannya, aku melihat setan berada dalam celah barisan yang tidak rapat seperti anak-anak domba.”

Hendaknya kamu selalu menjaga shalat lima waktu dengan berjama’ah. Habib Abdullah Al Haddad belum pernah melaksanakan shalat lima waktu sendiri atau tidak berjama’ah.

Fadhilah dari shalat berjama’ah, Allah akan mengampuni dosa-dosa dari seluruh jama’ah berkah dari imam yang sholeh. Apabila imam shalat berjama’ah bukan termasuk orang yang sholeh, maka Allah akan mengampuni dosa dari imam dan jama’ah yang lain berkah dari ma’mum yang sholeh. Apabila imam dan seluruh ma’mum bukan merupakan orang sholeh, maka Allah akan tetap mengampuni dosa mereka semua berkah dari shalat jama’ah yang mereka kerjakan.

Kelebihan shalat berjama’ah dari pada shalat sendiri adalah 27 derajat atau 27 kali dari shalat yang dikerjakan sendiri.

Selasa, 19 April 2011

Adab Dalam Shalat

Adab Dalam Shalat

Pokok Bahasan : TASAWUF

Judul : Adab Dalam Shalat

Nara Sumber : Al Ustdz. Al Habib Umar bin Abdurrahman Assegaf

Sumber : http://alkifahi-altsaqafy.blogspot.com/

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Baguskan berdiri kita sewaktu shalat. Baguskan kita punya bacaan dalam shalat secara “tartil”. Jalankan adab-adab dalam shalat, sempurnakan ruku, sujud dan rukun-rukun yang lainnya, serta kerjakan sunah-sunah dalam shalat.

Menjaga diri dari pada yang menyebabkan berkurangnya nilai shalat di hadapan Allah SWT. Bila kamu mengerjakan shalat dengan sempurna dan memelihara adab-adabnya, maka di akhirat kelak shalat kita akan menjelma menjadi makhluk yang putih, dan shalat kita akan berkata: “Semoga Allah menjaga dan memelihara kamu sebagaimana kamu memelihara aku.”

Apabila kita tidak dapat mengerjakan shalat dengan sempurna dan tidak dapat memelihara adab-adabnya, maka di akhirat kelak shalat kita akan menjelma menjadi makhluk yang hitam dan gelap dan shalat kita akan berkata: “Semoga Allah mengabaikan kamu sebagaimana kamu mengabaikan aku.”

Tidak ada keuntungan yang akan diperoleh seseorang apabila ia tidak dapat menghadirkan hatinya didalam shalat (tanpa memikirkan urusan-urusan lainnya).

Seorang ulama Hassan Al-Bassry berkata: Semua shalat (wajib ataupun sunnah) yang tidak “hadir/khusyu”, maka lebih dekat dengan siksa Allah dibandingkan dengan pahala yang akan diperoleh.”

Setan sangat giat/semangat dalam membimbangkan hati seorang mu’min dari shalatnya, sampai-sampai setan ini dapat membuka segala apa-apa yang menjadi kebutuhan orang yang shalat. Setan dapat mengingatkan segala hal yang tadinya kita lupakan diluar shalat, di waktu shalat semua itu dapat teringat sehingga shalat kita tidak “khusyu”.

Apabila seseorang sudah berusaha keras untuk khusyu dalam shalatnya, akan tetapi tetap tidak dapat khusyu, maka sebagian ulama mengatakan penyebabnya dapat terjadi karena kurang sempurnanya dalam wudhu. Karena sempurnanya wudhu merupakan pangkal dari sah atau tidaknya shalat kita.

Untuk mengetahui apakah para sohabatnya dapat khusyu dalam shalat, Rasullah pernah mengadakan sayembara di hadapan para sohabat. “Barang siapa dapat melaksanakan shalat dengan khusyu dari sejak niat sampai salam, maka aku akan berikan “ridha-ku” yang hijau ini.” Semua sohabat tidak ada yang berani mengangkat tangan, terkecuali Syaidina Ali bin Abi Thalib. Setelah Syadina Ali menyelesaikan shalatnya, Rasullah bertanya: “Bagaimana wahai Ali, Apakah kamu dapat shalat dengan khusyu dari awal sampai akhir?” Syadina Ali menjawab: “Wahai Rasullah, dari mulai niat sampai menjelang salam aku dapat khusyu, akan tetapi saat akan mengucapkan salam aku teringat akan ridha yang akan kau berikan.”

Jika tidak ada hasil dari yang diusahakan (ke-khusyu-an), maka bisa jadi kita keluar dari shalat dengan menanggung dosa kepada Allah.

Cara membentengi diri kita dari godaan setan yang terkutuk, bacalah surrah: An-Naas sebelum shalat.

Dituntut bagi kita untuk tidak melazimkan/membiasakan membaca surrah tertentu setelah membaca surrah Al-Fatehah, kecuali bila syareat menganjurkannya. Misalnya ada hadist Nabi yang menganjurkan membaca surrah tertentu pada waktu shalat.

Jangan sekali-kali kamu melazimkan/membiasakan membaca surrah-surrah pendek jika kamu menjadi imam, seperti Qulya, Qulhu, Al-Falaq, An-Naas ataupun Ina’atoina.

Dalam suatu riwayat seorang sohabat yang bernama Mu’az bin Jabbar memimpin shalat berjama’ah pada suatu kaum, dalam shalat berjama’ah tersebut Mu’az membaca surrah setelah Al-Fatehah terlalu panjang sehingga ada sebagian jama’ah merasa gelisah. Kemudian jama’ah tersebut mengadukan hal tersebut kepada Bagainda Nabi. Rasullah menegur sohabat Mu’az dengan berkata: “Wahai Mu’az, apakah engkau ingin membuat orang ‘kapok’/tidak ingin lagi melaksanakan shalat berjama’ah?”

Jadi kesimpulannya, saat kita menjadi imam janganlah membaca surrah-surrah yang pendek dan jangan pula membaca surrah-surrah yang terlampau panjang, bacalah surrah-surrah yang sedang-sedang saja seperti: Wassamsyi, Wadhuha, Syabihis dll.

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA


shalat Dhuha ialah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu Matahari

sedang naik, yaitu kira-kira setinggi lebih kurang 7 (tujuh) hasta atau

sekitar setinggi satu tombak yaitu antara pukul 07.00 pagi sampai masuk

waktu Dzuhur, ( sekitar pukul 11.00 siang ).
Adapun dalil Shalat Sunnat Dhuha adalah sabda Rosulullah SAW

dalam beberapa Hadist dari Sahabat Abu Huraira ra antara lain sebagai

berikut :
• Bersabda Rosulullah SAW :
“ Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan. “( HR Tirmidzi )
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Sesungguhnya di Surga itu ada pintu yang disebut pintu Dhuha, makatatkala di hari Kiamat nanti ada panggilan khatib : “ Siapakah orang yangsuka membiasakan shalat Dhuha ? Inilah pintu kamu sekalian, masuklah kamus ekalian dengan penuh Rahmat Allah SWT. “ ( HR Thabrani )
• Abu Hurairah ra pernah berkata :
“ Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat SunnatDhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim)
• Dari Mu’im bin Hammar, bahwasanya Nabi SAW bersabda :
“ Tuhanmu yang Maha Tinggi telah berseru : “ Hai anak Adam ! Shalatlahempat rakaat bagi Aku dari awal siang. Maka Aku akan cukupkan engkau diakhir siang itu”. ( HR Ahmad dan Abu Daud )
• Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Adalah Rosulullah SAW biasa Shalat
Dhuha 4 ( empat ) rakaat dan ia menambah ( sebanyak mungkin ) menurut apa yang dikehendaki Allah SWT.” (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah )
• Dari Ummu Hani diceritakan, sesungguhnya ia pernah datang kepadaNabi SAW pada tahun di taklukkannya kota Mekkah. Waktu itu, Nabi SAW berada di bagian atas kota Mekkah. Lalu Rosulullah SAW berdiri menuju ketempat mandinya. Fatimah lantas mendinginkannya. Kemudian ia mengambilpakaiannya dan berselimut dengan pakaian itu. Selanjutnya, ia Shalat 8 (delapan ) rakaat, yaitu Shalat Dhuha. ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )Adapun keutamaan ( fadhilah ) Shalat Sunnat Dhuha perhatikan

Hadist-Hadist Rosulullah SAW seperti berikut :
• Nabi Muhammad SAW bersabda :
“ Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk
bersedekah. Maka tiap-tiap tasbih itu sedekah dan tiap-tiap tahmid ( puji ) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruhkepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itusedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah mengerjakan dua rakaat Dhuha. “ ( HR Muslim dan Abu Dzar )
• Dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia
pernah mendengar Rosulullah SAW bersabda :
“ Dalam diri manusia itu ada 360 ( Tiga Ratus Enam Puluh ) ruas yang
setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : Kalau
begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rosulullah ?
Rosulullah SAW
menjawab : “ Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau
menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau engkau tidak bisa, kerjakanlah dua rakaat Dhuha. Karena itu mencukupi dari semua itu “ ( HR Ahmad dan Abu Daud )
Saudaraku, sesama Muslim.Begitu banyak fadhilah, keutamaan Shalat Sunnat Dhuha, seyogyanya sebagai muslim yang baik tergerak hati kita untuk mengerjakan ( mengamalkan)Shalat Sunnat Dhuha. Betapa tidak, kapan lagi kita akan mendapatkan kesempatan untuk meraih, menggapai pahala untuk bekal akhirat kita ?

ayo, saudaraku, jangan ragu dan bimbang lagi, mari dengan ikhlas kita

mengerjakan Shalat Sunnat Dhuha.

• Cara mengerjakan Shalat Dhuha.
1. Niat Shalat Dhuha :

2. Surat yang dibaca setelah Al-Fatihah :
a. Pada rakaat pertama surat Asy-Syams.
b. Pada rakaat kedua surat Adh-Dhuha.
3. Selesai shalat, membaca do’a sebagai berikut :

“ Ya Allah, ya Tuhanku, bahwa kami waktu Dhuha itu milik Engkau dan

kebajikan ( kemewahan ) itu milik Engkau, dan keindahan itu milik Engkau

dan kekuatan itu milik Engkau dan kekuasaan itu milik Engkau dan

pemeliharaan itu milik Engkau. Ya Allah, Tuhanku, jika keadaan rezekiku

di langit, maka turunkanlah dan jika adanya didalam bumi maka

keluarkanlah dan jika adanya didalam air atau dilaut maka keluarkanlah ia

dan jika ia lambat, percepatlah dan jika ia sulit, gampangkanlah dan jika

ia haram, sucikanlah dan jika jauh, dekatkanlah ia dan jika sedikit,

perbanyaklah ia padaku dan jika banyak, berkahilah ia bagiku dan

sampaikanlah dimana saja aku berada. Janganlah Engkau pindahkan aku ke

tempat itu, dan jadikanlah tanganku diatasnya, untuk menjadi pemberi dan

janganlah tanganku dijadikan dibawah untuk jadi tukang minta.

Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu dengan hak ( bekal )

Dhuha Engkau, kebagusan Engkau, keindahan Engkau, kekuatan Engkau,

kekuasaan Engkau dan pemeliharaan Engkau. Tiada daya dan kekuatan,

kecuali dengan pertolongan Engkau. Berilah aku apa yang Engkau engkau

kepada hamba-hamba Engkau yang soleh. Dan sampaikanlah shalawat kepada

Nabi Muhammad SAW dan keluarganya beserta para Sahabatnya. Semoga mereka

mendapat keselamatan dan segala Puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian

Alam.”
Saudaraku, kerjakanlah Shalat Sunnat Dhuha setiap pagi, paling

sedikit 2 ( dua ) rakaat atau 4 ( empat ) rakaat atau 6 ( Enam ) rakaat

dan paling banyak 8 ( delapan ) rakaat.

Insya Allah bermanfaat..